MAYANGAN – Gelaran PPID Awards kembali dilaksanakan oleh Pemkot Probolinggo. Berlokasi di Gedung Paseban Sena, sebanyak 150 undangan yang terdiri dari 80 Perwakilan Badan Publik dan Pranata Komputer hadir dalam giat ini pada Senin sore (19/5).
PPID Awards merupakan bentuk apresiasi kepada badan publik yang telah menjalankan prinsip keterbukaan informasi dengan baik. Proses Monev KIP sendiri telah dimulai sejak awal Maret, diawali dengan sosialisasi pada 6 Maret. Selanjutnya, pengisian Self Assessment Questionnaire (SAQ) dilakukan oleh badan publik pada 6–27 Maret, dan dinilai oleh tim penilai. Badan publik yang memperoleh nilai di atas 80 kemudian diverifikasi lapangan pada 6–9 Mei lalu.
Berbeda dari tahun lalu, tahun ini Badan Publik yang berhasil menempati kategori Menuju Informatif sebanyak 5 Badan Publik dan 26 Badan Publik berhasil meraih kategori Informatif. Selain itu, terdapat tiga nominasi tambahan yang menjadi daya tarik tersendiri, yaitu Petugas Layanan Informasi Ter-Responsif dari SMP Negeri 6 Kota Probolinggo, Petugas Ter-Gigih dari Dinas Perhubungan dan Petugas Ter- Sat Set dari Kelurahan Triwung Kidul.
Wali Kota Probolinggo, dr. Aminuddin, dan Wakil Wali Kota, Ina Dwi Lestari, turut hadir dan menyerahkan penghargaan kepada para pemenang. Hadir pula Sekretaris Daerah drg. Ninik Ira Wibawati, anggota DPRD Kota Probolinggo Sibro Malisi, serta Komisioner Komisi Informasi Provinsi Jawa Timur, Sholahuddin.
Dalam kesempatan tersebut, Pemkot juga secara resmi meluncurkan Dashboard Pemerintah Kota Probolinggo. Dashboard ini merupakan tampilan visual terpadu yang menyajikan berbagai jenis data penting seperti realisasi anggaran, data kesehatan, data sosial, hingga data kependudukan.
Inovasi ini diharapkan mampu mendukung pengambilan keputusan berbasis data, serta meningkatkan partisipasi dan pengawasan publik terhadap kinerja pemerintah daerah. Masyarakat dapat mengakses Dashboard Pemerintah Kota Probolinggo melalui link : https://s.id/dashboardprobolinggo.
Wali Kota dr. Aminuddin mengungkapkan harapannya, akses keterbukaan informasi di Kota Probolinggo dapat mudah diakses oleh masyarakat. “Nanti harapannya ke depan seperti itu ya, jadi semua data dan informasi tersajikan secara terbuka. Sekarang sebenernya lagi berproses, kita ada videotron yang sudah menayangkan informasi-informasi seputar Kota Probolinggo, beberapa OPD sudah sangat mendukung. Semoga kedepannya bisa lebih lengkap lagi, masih proses, sehingga masyarakat dapat memantau perkembangan pemerintah kapan pun,” tegas Aminuddin.
Sementara itu, Komisioner Komisi Informasi Jawa Timur, Sholahuddin menyampaikan apresiasinya atas capaian PPID Kota Probolinggo yang berhasil masuk dalam 5 besar terbaik tingkat kota/kabupaten se-Jawa Timur. Ia mendorong Probolinggo menjadi role model keterbukaan informasi di daerah.
“Komisi Informasi mendorong Kota Probolinggo khususnya untuk menjadi percontohan keterbukaan informasi, menjadi pilot project bagi daerah lainnya. Untuk mencapai itu semua informasi haruslah update, web PPID diaktifkan lagi, konten media sosial bukan hanya sebatas acara formal melainkan juga komunikatif dan interaktif kepada pengguna medsos,” ujar Sholahuddin,” pesannya.
Senada dengan itu, anggota DPRD Kota Probolinggo, Sibro Malisi, menekankan bahwa sudah seharusnya pemerintah terbuka dan transparan terhadap informasi-informasi yang dimiliki karena memang merupakan hak masyarakat.
“Keterbukaan informasi memang hak setiap masyarakat dan OPD harus menyiapkan dokumen-dokumen yang diminta dengan transparan. Jika memang sangat sulit memberikan informasi, maka bisa disengketan, maka saya harap Pemkot Probolinggo bisa terbuka dengan informasi yang ada,” ujarnya. (sit/uby)
