Apel Gelar Pergeseran Pasukan, Pj. Wali Kota Harap Petugas Pengamanan TPS Netral

MAYANGAN – Sebanyak 1.338 Satlinmas, 373 personil kepolisian, 30 personil Kodim 0820, 30 personil masing-masing perangkat daerah pemkot, siap mengamankan 669 tempat pemungutan suara (TPS) di wilayah Kota Probolinggo pada perhelatan pemilu 14 Februari mendatang. Hal itu diungkapkan Kapolresta AKBP Wadi Sa’bani saat memimpin Apel Gelar Pergeseran Pasukan dalam rangka Pengamanan TPS Pemilu 2024, Senin (12/2) pagi di Alun-alun setempat.  

Dalam arahannya, Kapolresta menyerukan pada seluruh peserta apel itu untuk mempedomani SOP (standar operasional prosedur) pelaksanaan pengamanan di tempat pemungutan suara. “Ketika Anda merapat di tempat pemungutan suara, saya ingatkan untuk Linmas diawali dengan koordinasi dengan penyelenggara pemilu. Bersama dengan KPPS, koordinasi dengan pengawas, koordinasi dengan pemantau. Kenali unsur-unsur penyelenggaraan pemungutan suara tersebut,” serunya.

Diakui oleh Kapolres Probolinggo Kota itu, hal ini merupakan tanggung jawab yang tidak mudah. Tapi ia meyakini pada semua personil itu mampu melaksanakan tugas pengamanan dengan baik. Oleh karena itu, Wadi menegaskan pada semua personil untuk memiliki pengetahuan terkait dengan potensi-potensi yang bisa sewaktu-waktu mengganggu jalannya proses pemungutan suara.

Dalam kesempatan itu juga disampaikan arahan dari Penjabat Wali Kota Nurkholis yang meminta pada semua personil untuk bersikap netral. “Bapak ibu sekalian selaku petugas pengaman TPS saya minta untuk netral. Karena dipundak bapak ibu sekalian pelaksanaan pemungutan suara, kami titipkan. Agar terjadi keharmonisan, agar terjadi kelancaran di tempat pemungutan suara. Oleh karena itu, saya selaku Pj Wali Kota Probolinggo sangat berharap banyak dan bangga kepada kalian semua. Jaga amanah ini dengan baik, jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan,” pintanya.

Hal senada juga dikatakan oleh Dandim 0820 Letkol Arm. Heri Budiasto. “Ini bukti kita mengawal demokrasi. Kekompakan di TPS, Linmas nanti ada di dalam dan kami dari TNI-Polri kami ada di luar. Kalau terjadi sesuatu, nanti kami akan menunggu dari KPPS untuk diminta di dalam. Bahwa kami netral TNI-Polri, kita tidak bisa dibawa kemana-mana, termasuk peran panjenengan jangan sampai ada tekanan-tekanan dari petugas TPS,” ulasnya.

Usai gelaran apel dilanjutkan dengan pemeriksaan kesehatan seluruh personil yang dipusatkan di masing-masing satuan pengampu. Apel juga diikuti oleh Kajari Abdul Mubin dan Ketua Pengadilan Negeri Yusti Sinianus Radja. (dy/dp)