CALON PEMILIH PEMILU IKUTI SOSIALISASI KPU

MAYANGAN – Menjelang pemilu serentak yang diadakan pada 2024 mendatang, Badan Kesatuan Politik (Bakesbangpol) Kota Probolinggo menggelar Sosialisasi Pengembangan Etika dan Budaya Politik, Kamis (20/2), dengan mengundang 100 orang perwakilan pelajar SMP Negeri se- Kota Probolinggo.

Acara yang digelar pagi itu mengundang pelajar berusia 13 hingga 14 tahun agar mereka dapat dilibatkan pada pemahaman politik secara matang.  “Untuk memberikan wawasan serta pemahaman sebagai bekal pelajar perwakilan SMP Negeri se- Kota Probolinggo tentang wahana demokrasi  yang sesuai dengan etika dan budaya masyarakat berdasarkan Pancasila dan UUD 1945,” ucap  Kepala Bidang Politik Dalam Negeri Bakesbangpol Abdi Firdausi dalam laporannya.

Narasumber kegiatan ini, Divisi Hukum dan Pengawasan KPU Kota Probolinggo Ahmad Faruk dan Kapolres Probolinggo Kota yang diwakili Kasat Binmas AKP Retno Utami. Turut hadir 9 orang Siswa Sekolah Polisi Negara (SPN) Mojokerto, dengan maksud memberikan motivasi kepada sejumlah perwakilan pelajar SMPN yang hadir.

IMG 20200220 WA0046

Ya, pemahaman politik itu perlu. Setiap hari dalam kehidupan tak lepas dari politik. Politik tidak dapat diabaikan, dan politik dapat memberikan manfaat yang baik jika cara yang ditempuh baik. Adakalanya kita harus mengetahui hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam berpolitik seperti Money Politik dan Black Campaign. “Pemimpin yang berkualitas akan dihasilkan dari pemilu yang berkualitas. Jangan sampai kita terima uang agar menjual hak pilih kita pada tokoh yang tidak berkualitas. Dan kita pun jangan menyebarkan fitnah, hasut dan adu domba saat politik. Karena pemimpin yang berkualitas akan menghasilkan program-program yang berkualitas,” buka Wakil Wali Kota Probolinggo, H. Moch Soufis Subri dalam sambutannya pagi itu diikuti tepuk tangan riuh seisi gedung kantor Bakesbangpol.

Wawali juga mengingatkan, ibarat pisau, pistol dan jarum suntik merupakan benda yang jika digunakan sesuai dengan kegunaan dan fungsinya, tentu akan berguna. Namun, saat ketiga benda tersebut digunakan bukan pada fungsinya, hal yang diperoleh adalah sia-sia dan tidak bermanfaat.

Hal yang sama terjadi pada pelajar, yang memiliki tugas utama untuk belajar. “Untuk itu belajar merupakan kewajiban seorang pelajar, jangan menghindar dari politik. Ikutlah belajar di dalamnya, karena politik itu baik, yang tidak baik adalah manusianya,” ujarnya.

Masih menurut Subri, sesuatu yang dikerjakan dengan penuh kesabaran dan ketekunan akan memberikan hasil yang baik. “Ibarat menanam pohon jati dibutuhkan waktu yang lama sebelum proses panen tiba, supaya dapat menghasilkan kayu yang kuat dan kokoh dengan ukiran kayunya yang cantik. Begitupun, adik-adik ini ikut diundang dan diberikan materi berpolitik agar nanti pada tahun 2024 telah siap menggunakan hak pilihnya pada pemilu serentak (baik pileg, pilkada dan pilpres) secara aktif dan sportif,” urainya.

“Mudah-mudahan adik-adik ini kelak dapat menjadi politisi, pemimpin daerah yang baik. Kegiatan ini tidak memberikan rasa trauma kepada adik-adik tentang politik tetapi dapat menjadikan ketertarikan tersendiri dan siap menjadi kader-kader pemimpin di Kota Probolinggo,” pesannya diamini para pelajar. (dewi)