MAYANGAN – Usai diguyur hujan deras, kawasan Kota Probolinggo jadi dingin dan sejuk. Suguhan musik angklung Suaka D’ Galeng di GKP (Galeri Kuliner Pradipta) Taman Manula Jalan Soekarno Hatta menambah suasana syahdu siang itu.
Sekitar 20 UMKM di GKP itu hadir dengan berbagai olahan produknya. Tak hanya buah mangga segar yang dijual per kilo, namun berbagai makanan olahan dari mangga terpampang di sana. Seperti manisan mangga, stik mangga rujak manis, sale mangga, dodol mangga, nastar mangga, selai mangga, bolu kukus mangga, samiler mangga, brownies mangga, dan pudding mangga.
Tak hanya makanan, minuman berbahan mangga juga ada di sana. Seperti, booster mangga, sirup mangga, serbuk instan sari mangga dan pulpy mangga rumput laut.
Sebenarnya olahan mangga ini sudah ada beberapa waktu lalu hasil dari pelatihan UMKM yang diadakan DKUPP setempat di GKP. Karena pihaknya ingin mengangkat kembali ikon mangga sebagai makanan khas Kota Probolinggo, maka DKUPP ingin mengakomodir untuk pemasarannya di GKP Taman Manula. Hal itu diutarakan Kepala DKUPP Fitriawati usai acara masak bareng Ketua Tim Penggerak PKK Aminah Hadi Zainal Abidin.
“Kami pilih disini (GKP Taman Manula), selain GKP sudah bagian dari UMKM binaan kita, juga karena tempatnya startegis dan disini juga ada yang standby sebagai sentra makanan khas Kota Probolinggo,” terang Fitri.
Menurutnya, GKP sebagai pusat oleh-oleh mangga khas Kota Probolinggo itu sangat cocok menjadi alternatif jujugan masyarakat luar kota maupun dalam kota yang melintasi Jalan Soekarno Hatta itu. “Kita ingin ikon Kota Probolinggo sebagai Kota Mangga bisa tetap eksis, melalui produk olahan mangga dengan packaging dan siap dipasarkan, tak hanya lokal bahkan luar daerah juga,” harapnya.
Siang itu, Aminah Hadi juga unjuk kebolehan memasak Nasi Goreng Kebuli Mangga. Sebelumnya, ia datang seorang diri sudah siap dengan wajan besarnya memasak untuk 20 porsi. Nasi goreng ini berbahan dasar daging kambing yang sarat dengan rempah-rempah bumbu Arabian, ternyata juga ada parutan mangga dalam campuran nasinya dan acarnya pun selain ada timun dan lombok juga ada potongan mangga. “Nasi goreng ini bumbunya ya seperti biasanya, cuma disini ada mangganya, itu yang bikin khasnya. Jadi nanti kita cicipi bersama ya,” ucap Aminah.
“Ya sering sih memasak, tapi kalau memakai wajan segede (sebesar) ini baru pertama kali,” ucapnya diikuti tawa riuh spontan yang hadir disana. Menurutnya jenis mangga apapun bisa untuk dipakai bahan memasak Nasi Goreng Kebuli Mangga, tetapi lebih enak lagi jika Mangga Manalagi atau Arum Manis sebagai campurannya.
“Semoga ibu-ibu semua bisa terinspirasi kalau buah Mangga itu bisa digunakan untuk apa pun (makanan, minuman, dan lain-lain). Dan ini baru pertama kali (Nasi Goreng Kebuli Mangga) ada di Kota Probolinggo, mudah-mudahan bisa menjadi ikon di Kota Probolinggo,” tuturnya lagi.
Usai meladeni 20 porsi, giliran sang suami tercinta datang, Wali Kota Habib hadi Zainal Abidin dengan mengendarai motor gedenya langsung disambut hangat Aminah Hadi dengan memasangkan celemek ungu tanda siap memasak ronde kedua.
Seperti Aminah Hadi, Habib Hadi juga luwes memasak Nasi Goreng Kebuli Mangga. Saat menggoreng nasi didampingi istrinya, ia mengungkapkan sering memasak, namun tidak pernah terekspose. “Ya sering masak dan makanan andalan saya, nasi goreng. Paling gampang nasi goreng,” katanya.
“Wah, aromanya ini sangat luar biasa sekali. Harus ini (Nasi Goreng Kebuli Mangga) kita kenalkan, kita promosikan, sehingga masyarakat merasakan aneka ragam olahan yang ada di Kota Probolinggo dan bisa menjadi tempat jujugan di Kota Probolinggo,” terang bapak empat orang anak itu.
Usai memasak, tak segan sang istri yang selalu setia mendampinginya dari awal memasak hingga selesai, langsung menyuapi Habib Hadi. “Rasanya luar biasa mantap. Apalagi habis hujan begini ya, sangat mendukung sekali,” pungkas Habib Hadi puas. (dewi)