Untuk mengakselerasi percepatan target pemenuhan populasi sapi potong dalam negeri, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kota Probolinggo bersama Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur meluncurkan program Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab).
Hal itu disampaikan oleh Walikota Probolinggo Rukmini dalam sambutannya saat melakukan launching Upsus Siwab di Pasar Hewan Ternak Jalan Kyai Wira’i Wonoasih, Senin (6/11). “Upsus Siwab mencakup tiga program utama yaitu peningkatan populasi melalui Inseminasi Buatan (IB) kawin suntik, pemeriksaan kebuntingan dan pemeriksaan reproduksi,” ujarnya.
Program Upsus Siwab ini hasil kerjasama Mentan dengan 4 menteri lainnya, yang ditandai dengan Memorandum of Understanding (MoU) Pencanangan Program Upsus Siwab tersebut, dilakukan oleh 4 menteri selain Mentan, di Lamongan beberapa waktu lalu.
Dalam kesempatan tersebut, Rukmini juga memberikan apresiasi kepada lima terbaik peternak induk sapi dalam rangka Gebyar Upsus Siwab kemarin. Diantaranya Buari dari Kel/ Jrebeng Lor, Samad Kel. Sumbertaman, Suliman Kel. Pakistaji, Siyo Kel. Sumbertaman, dan Suyet Kel. Pohsangit Kidul. “Indikator penilaiannya dilihat dari bentuk kepala, umur, warna bulu, ekor, paha di pelvis, dada di panjang badan, ambing, orwellian badan dan BCS,” terangnya.
Upsus Siwab merupakan program pemerintah untuk percepatan peningkatan populasi sapi baik potong maupun perah, tidak hanya bertujuan mencapai swasembada daging, namun juga susu.
Walikota menyampaikan bahwa Upsus Siwab akan memaksimalkan potensi sapi indukan di dalam negeri untuk dapat terus menghasilkan pedet.
Untuk mencapai keberhasilan program ini, ada enam hal yang harus dipastikan dan tepat sasaran, yaitu: ketersediaan lahan, menurunnya gangguan reproduksi, ketersediaan semen beku, ketersediaan N2 cair, tenaga inseminator yang kompeten, serta penyelamatan betina produktif. (nea)