BAKOHUMAS KOTA PROBOLINGGO BAHAS HADAPI MEA

_DSC0082

Probolinggo, 15/6/2015. Badan Koordinasi Kehumasan (Bakohumas) Kota Probolinggo pagi tadi berkumpul di Orin Hall dan Resto guna membahas persiapan menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Acara yang digelar oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Probolinggo ini menghadirkan 2 orang narasumber yaitu Ir. Budi Krisyanto, M.Si dan Tjuk Sumarsono.

Tak kurang dari 100 orang hadir memenuhi hall, yang merupakan perwakilan Humas dari masing-masing SKPD, perbankan dan seluruh Pranata Humas Kota Probolinggo.

Kabid Komunikasi Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Probolinggo, Susilo, S.Sos, M.Si dalam laporannya mengatakan, acara ini dilaksanakan guna membangun kerjasama antar unit kerja bidang pemerintah, baik di lingkungan pemerintah maupun non pemerintah dan lembaga lainnya. “dalam rangka fasilitasi penyampaian informasi dari pemerintah kepada masyarakat atau sebaliknya”, ujar Susilo.

Acara sosialisasi ini dibuka oleh Ir. Budi Krisyanto, M.Si yang saat ini menjabat sebagai Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Probolinggo. Pada kesempatan itu, pria yang akrab disapa dengan panggilan Budi Kris ini sekaligus memaparkan materinya.

Dalam paparannya Budi Kris menyampaikan bahwa dalam menghadapi MEA, ada 4 hal yang harus dilakukan. “yang pertama penataan regulasi, mulai dari regulasi mengenai investasi, e-government dan lainnya, yang kedua penyiapan infrastruktur, yang ketiga kampanye secara terus menerus. Komunitas itu harus dikumpulkan, mulai dari tukang becak dan sebagainya, disitu mereka diinformasikan dan diedukasi. Terakhir adalah pengembangan kapasitas SDM”, tutur Budi Kris.

Sementara itu, Tjuk Sumarsono yang juga menjabat sebagai Ketua Kadin Kota Probolinggo, menambahkan pada paparannya di sesi kedua, bahwa ada dalam pandangannya, ada beberapa kendala yang dihadapi saat menghadapi MEA. “kendala tersebut diantaranya ekonomi global di tahun 2015 berada di titik yang tidak pasti pasca krisis dunia, peraturan yang belum pro investasi, infrastruktur yang belum memadai, konflik pekerja dengan dunia usaha dan ada beberapa peraturan yang masih dirasa menhambat dunia usaha sehingga harus ada dukungan dari pemerintah untuk UKM, birokrasi, keuangan, pelatihan, pemasaran dan eksport juga import”, ujarnya.

Di akhir acara, Budi Kris menambahkan bahwa yang perlu dilakukan Humas dalam menghadapi MEA ini adalah dengan memahami Renstra SKPD masing-masing. “jika ditanya apa yang harus dilakukan, ya kita harus pahami dulu isi Renstra SKPD kita, pelajari juga LPJKMDnya dan jadilah aparatur yang profesional”, tutupnya. (SD)