Bertempat di Aula Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Daerah dan Aset (DPPKA) lantai 2, pada tanggal 12 Juni 2015 Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) berkumpul untuk membahas laju inflasi menjelang bulan Ramadhan dan Idul fitri 1436 Hijriah.
Acara yang digelar oleh Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah Kota Probolinggo. Di pimpin oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Probolinggo Ir. Budi Krisyanto, M.Si. Dalam sambutannya mengatakan bahwa Inflasi Kota Probolinggo bulan Mei Tahun 2015 sebesar 0.46 % tertinggi kedua dari 8 Kota IHK Nasional di Jawa Timur. Beberapa langkah/strategi yang dapat dilakukan menjelang Bulan Ramadhan dan Idul Fitri 1436H yang ditekankan oleh pria yang akrab disapa dengan panggilan Budi Kris, antara lain: 1) Perdagangan, 2) Infrastruktur, 3) Perhubungan, 4) Pertanian, Peternakan dan perikanan, 5) Komunikasi, 6) Pengamanan Kepolisian dan 7) Pendidikan.
Sementara itu dari pihak Bank Indonesia Cabang Malang juga turut hadir dalam acara tersebut menjelaskan bahwa Jawa Timur secara bulanan, tekanan Inflasi terbesar berasal dari kelompok volatile food melalui kenaikan harga Telur ayam Ras, Bawang Merah, Daging ayam Ras, dan Cabai Merah ditengah meningkatnya permintaan dan terbatasnya pasokan karena belum memasuki masa panen.
Disamping itu Sekda Kota Probolinggo Drs. Johny Haryanto, M. Si yang juga Ketua TPID Kota Probolinggo dalam sambutannya menekankan kepada Anggota Tim TPID dalam menghadapi Puasa Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1436 H.
“Segera membuat tim kecil untuk membuat paket kebijakan di bulan Juni dan Juli yang nantinya akan dipublikasikan kepada masyarakat lewat berbagai media seperti Baliho dan Siaran melalui Radio Suara Kota Probolinggo, Strategi yang akan disiapkan mencakup ketersediaan, distribusi, keterjangkauan harga dan informasi serta Talkshow di Radio Suara Kota Probolinggo menjelang Hari Raya Idul Fitri 1436 H”.
Dia akhir sesi Ketua Pokja 3 selaku Kepala Bidang Informasi Dinas Komunikasi dan Informatika, Ir. Aries Santoso, MM juga mengusulkan kepastian informasi ke masyarakat akan komsumsi ketersediaan bahan pokok di Kota Probolinggo selama bulan Ramadhan sampai Idul fitri nantinya apakah pada kisaran aman terkendali. (SGT)